Sekolah Adat

Oleh: Yayasan Merangat

“Sebagai anggota Masyarakat Adat kami menyadari bahwa selain membawa dampak positif, pembangunan di berbagai sector di daerah pedesaan di pedalaman Kalimantan sering kali mengancam keberadaan yang sangat istimewa (entitas) Masyarakat Adat dan alam sebagai ruang hidup kami. Maka upaya mitigasi mutlak harus dilakukan. Mitigasi yang paling kuat adalah mitigsi yang muncul dari dan oleh Masyarakat Adat itu sendiri.

Agar mampu menjadi pelaku utama mitgasi, kapasitas Masyarakat Adat perlu diperkuat.  Upaya mendukung penguatan kapasitas untuk Masyarakat Adat sampai kami mampu melakukan  mitigasi secara mandiri, memerlukan rentang waktu yang sangat panjang. Karena penguatan kapitas itu adalah sebuah proses penyadaran, pengetahuan, keterampilan sampai pada kebanggaan dan rasa percaya diri kami sendiri semakin kuat. Dan proses itu muncul dari, terjadi dan berkembang di dalam dinamika kehidupan kami, dilakukan oleh dan untuk kami sendiri.  Mitigasi meliputi dua hal yng dilakukan secara parallel, yaitu mitigasi terhadap entitas sosial budaya yang hidup di dalam Masyarakat Adat dan mitigasi  terhadap alam dan keanekaragaman hayati sebagai ruang hidup yang terpelihara sejak ribuan tahun lalu,” kata pak Otong, tokoh MAsyarakat Adat di dusun Salin, Desa Kareho.

Salah satu strategi pendekatan kami, Yayasan Merangat, untuk memperkuat kapasitas Masyarakat Adat adalah melalui Sekolah Adat. Sekolah Adat adalah istilah untuk sebuah wadah sekaligus gerakan budaya, di mana Masyarakat Adat belajar, berrefleksi dan merencanakan bersama entitas mereka sambil melakukan preserve atau konservasi seni budaya, adat, kearifan local, system kepercayaan dan tata kelola alam yang bernilai tinggi, yang masih tersisa pada komunits Masyarakat Adat sampai saat ini. Di Sekolah Adat seni budaya itu digali dan dihidupkan kembali dan menjadi kebanggaan bersama. Di dalam seni budaya itu tersimpan nilai-nilai yang berguna untuk mengembangkan peradaban dan panduan dalam mitigasi social-budaya dan alam.

Sejak tahun 2016 Yayasan Merangat bersama dengan Masyarakat Adat sudah membangun 3 (tiga) Sekolah Adat di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Sekolah Adat Tua’ Sangau, di Komunitas Masyarakat Adat Dayak Kantu’ desa Sungai Uluk, Sekolah Adat Jut Ubing di Komunitas Masyarakat  Adat Punan Aoheng Koreho desa Kareho dan Sekolah Adat Togung Tebirung, di Komunitas Masyarakat Adat Pangin Orung Da’an, Dusun Nanga Arong. Saat ini sedang persiapan pendirian Sekolah Adat Jaong, di komunitas Masyarakat Adat Dayak Iban di desa Teluk Aur.

Di Sekolah Adat seluruh anggota komunitas Masyarakat Adat, difasilitasi Yayasan Merangat, ambil bagian secara aktif dalam upaya membangun kesadaran bersama (kolektif) dan pemajuan kebudayaan. Upaya itu terwujud dalam bentuk aktivitas peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kebanggaan serta percaya diri melalui penghargaan dan pemuliaan adat, seni (tari, music, lagu, kerajinan,dll), budaya, kearifan local, filosofi dan system kepercayaan yang hidup di dalam komunitas Masyarakat Adat serta kemampuan masyarakat mengelola SDM dan SDA scara berkelanjutan serta menghadapi kemungkinan ancaman bencana sebagai dampak keterbukaan akses dan kemajuan jaman.

Untuk menjamin keberlanjutan Sekolah Adat Yayasan Merangat menfasilitasi Komunitas Masyarakat Adat membangun kemitraan multi pihak (KMP). Ketiga Sekolah Adat yang sudah didirikan semuanya sudah masuk dalam bagian dari rencana pembangunan Desa. Sekolah Adat juga sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah melalui bidang kebudayaan. Dukungan dari pihak lain juga diperoleh dari beberapa lembaga seperti WWF, TFCA serta melalui jaringan pertemanan. Selain itu Sekolah Adat juga  mulai  mengembangkan fundraising melalui jasa pariwisata.