Pengelolaan Kawasan Pesisir Berkelanjutan Berbasis Masyarakat di Desa Bulutui, Sulawesi Utara
Oleh: YAPEKA
Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi yang kaya sumber daya alam hayati laut dan menjadi tempat wisata laut. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Sulawesi Utara memiliki prospek untuk dikembangkan guna menunjang pembangunan berkelanjutan daerah. Pemanfaatan yang berlebihan terhadap sumber daya pesisir/laut dapat menyebabkan terganggunnya ekosistem dan penghidupan masyarakat setempat. Oleh karena itu diperlukan pendekatan dan peran serta parapihak agar aspek konservasi dan ekonomi masyarakat dapat berjalan beriringan.
YAPEKA bersama Mitra (Blue Venture) melakukan pendampingan kepada masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di Desa Bulutui, Kecamatan Likupang Barat. Masyarakat setempat didorong untuk lebih peduli dengan kelestarian kondisi ekosisitem pesisirnya, terutama kawasan lautnya. Inisiasi yang dilakukan dengan pengelolaan habitat (gurita/octopus) melalui temporary closure. Posisi zona buka tutup seluas 22,9 Ha (Napo Illa) memiliki jarak terdekat dengan Desa Bulutui sejauh 1,6 km. Zona ini merupakan salah satu lokasi tangkap gurita nelayan tradisional Desa Bulutui. Inisiasi ini dimulai dari tahun 2017 hingga saat ini masih berjalan. Perhatian dari Desa Bulutui sangat serius dimana desa mengeluarkan Peraturan Kepala Desa (PERKADES) No. 1 tahun 2019. PERKADES ini juga mengatur pengelolaan zona tersebut dan sanksi untuk nelayan yang melanggar.
Zona buka tutup gurita merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai ekonomi gurita dengan mengatur waktu penangkapan di salah satu lokasi tangkap gurita nelayan tradisional Bulutui. Zona yang diinisiasi ini merupakan zona yang pertama di Sulawesi Utara yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya. Gurita di zona ini hanya boleh ditangkap dalam waktu 3 bulan sekali dengan masa tangkap selama 7 hari, setelahnya lokasi akan ditutup kembali. Diharapkan dengan zona ini, nelayan dapat menangkap gurita dengan bobot yang besar dimana berbanding lurus dengan nilai ekonomi yang didapat. Ketika zona ini ditutup, nelayan gurita masih bisa menangkap gurita di titik lain yang menjadi lokasi tangkap gurita nelayan tradisional di Bulutui.
Masyarakat desa yang berada di wilayah pesisir menggantungkan hidup dari hasil laut, sehingga sangat penting untuk menjaga pesisir dan lautnya. Menjaga laut adalah menjaga masa depan anak cucu kita semua.